PELUANG DAN TANTANGAN DIGITAL MARKETING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Fatika Rahmawati
Nama : Fatika Rahmawati
NIM                            : 20101011080
Prodi / Kelas              : Manajemen A3
Mata Kuliah              : Digital Marketing
Dosen Pengampu : Andi Tri Haryono, SE.,MM
PELUANG DAN TANTANGAN DIGITAL MARKETING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Fatika Rahmawati
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Wahid Hasyim Semarang 
fatikahma@gmail.com 
Abstract
At present the phenomenon that exists in Indonesia with
the movement of traditional marketing to digital marketing affects conventional
and digital buying and selling activities. We can see signs of the industrial
revolution 4.0 with the birth of websites, blogs and other web-based media that
connect millions of people to increase opportunities in doing business. This
certainly opens up new jobs for Indonesians in the digital field. The 4.0
generation industrial revolution provides not only opportunities but also
challenges for the millennial generation. The challenge in security is a
challenge considering the security risks in IT systems that are still not
completely guaranteed. Online integration will provide room for data leakage
and theft, but also for customers.
Keywords: Digital marketing, industrial revolution 4.0,
opportunities, challenges
Abstrak
Saat ini fenomena yang ada
di Indonesia dengan adanya pergerakan pemasaran tradisional ke pemasaran
digital mempengaruhi kegiatan jual-beli secara konvensional maupun secara
digital. Tanda-tanda revolusi industri 4.0 dapat kita lihat dengan lahirnya
website, blog, dan media berbasis web lainnya yang menghubungkan jutaan manusia
untuk meningkatkan peluang dalam berbisnis. Hal ini tentunya membuka lapangan
kerja baru bagi penduduk Indonesia dibidang digital. Revolusi industri generasi
4.0 tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi
milineal. Tantangan dalam keamanan, menjadi tantangan mengingat risiko keamanan
di sistem IT yang masih belum benar-benar terjamin. Integrasi secara online
akan memberi ruang untuk kebocoran dan pencurian terhadap data, tapi juga bagi
pelanggan.
Kata kunci: Digital marketing , revolusi industry 4.0, peluang, tantangan 
PENDAHULUAN
Marketing 4.0 adalah pendekatan pemasaran yang menggabungkan interaksi online dan offline antara perusahaan dan pelanggan, memadukan gaya dengan substansi dalam membangun merek dan akhirnya melengkapi konektivitas mesin-ke-mesin dengan sentuhan manusia-ke-manusia untuk memperkuat keterlibatan pelanggan (Kotler, P., Kertajaya, H., Setiawan, I., 2019).
Kegiatan marketing di era digital tidak lagi hanya berfokus pada suatu proses kegiatan menyampaikan barang dan jasa kepada konsumen. Akan tetapi, kegiatan marketing di era industri 4.0 ini memiliki jangkauan yag lebih luas dan mencakup kepuasan para konsumen atau pelanggan. Dewasa ini penjual atau produsen secara umum memahami bahwa pasar digital memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Sebab perkembangan tersebut secara tidak langsung menghilangkan hambatan-hambatan yang sebelumnya membatasi suatu persaingan. Selain itu, perkembangan tersebut juga memotivasi para kompetitor baru untuk masuk ke dalam pasar.
Marketing 4.0 membantu pemasar beralih ke ekonomi digital, yang mendefinisikan ulang konsep kunci dari pemasaran. Pemasaran digital dan pemasaran tradisional dimaksudkan untuk dipadukan dengan tujuan mendapatkan pembelaan pelanggan (Kotler, P., Kertajaya, H., Setiawan, I., 2019).
Pergerakan dari pemasaran tradisional ke pemasaran digital ditandai oleh beberapa pergerakan diantaranya: Pertama, dari segmentasi dan penargetan ke konfirmasi komunitas pelanggan. Kedua, dari pemosisian merek dan diferensiasi ke klarifikasi merek dari karakter dan kode. Ketiga, dari menjual empat P ke komersialisasi empat C. Keempat, dari proses layanan pelanggan ke pelayanan pelanggan kolaboratif. Pemasaran digital ini, tidak dimaksudkan untuk menggantikan pemasaran tradisional. Sebaliknya, keduanya hrus hidup berdampingan dengan peran yang saling bertukar disepanjang jalur pelanggan.
Saat ini fenomena yang ada di Indonesia dengan adanya pergerakan pemasaran tradisional ke pemasaran digital mempengaruhi kegiatan jual-beli secara konvensional maupun secara digital. Hal ini tentunya membuka lapangan kerja baru bagi penduduk Indonesia dibidang digital. Seperti halnya, terdapat pada perusahaan startup yang membangun bisnisnya pada platform online atau digital, sebagai contoh adalah Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dll. Ini juga merupakan peluang bisnis yang besar karena jumlah penduduk Indonesia yang juga besar sebagai daya tarik pangsa pasar yang besar.
Artikel ini diharapkan mampu memberikan wawasan bagi masyarakat Indonesia agar bisa mempersiapkan diri untuk bisa melihat perubah digital marketing diera revolusi 4.0 yang memberikan dampak dan tantangan bagi perindustrian Indonesia . Sebagai agen perubahan, pelajar merupakan calon penerus yang akan menjadi roda penggerak kehidupan berbangsa pada masa yang akan datang. Pelajar harus diberi wawasan ilmu yang sedang berkembang pada saat ini dan saat yang akan datang.
PEMBAHASAN 
Tidak bisa dipungkiri
juga kita sebagai manusia tidak bisa bertahan hidup tanpa adanya hubungan
dengan manusia lain maupun dengan ilmu pengetahuan serta teknologi. Dalam
hidup, kita juga berdampingan dengan yang namanya perekonomian maupun bisnis.
Dewasa ini, kehidupan manusia sangat erat dengan sebuah teknologi yang
berevolusi dengan sangat pesat, kita menyebutnya sebagai industri 4.0. Industri
4.0 ini bisa didefinisikan sebagai kemajuan teknologi yang menggabungkan
beberapa komponen antara mesin, proses kerja, serta sistem yang mengubah
aktivitas manusia mulai dari dalam ruang lingkup, kompleksitas dan,
transformasi dari pengalaman sebelumnya. Industri 4.0 menerapkan kecerdasan
buatan (artificial intelligence) untuk memproduksi sistem. Pada awalnya, kita
sering melakukan transaksi jual beli secara konvensional atau langsung, seperti
membeli barang di pasar, bertatap muka langsung dengan penjual dan membayar
dengan uang tunai. Namun, setelah adanya perkembangan teknologi, banyak peluang
baru yang bisa dimanfaatkan dalam dunia bisnis.
Bisnis dan internet saat
ini tidak bisa dipisahkan. Internet dapat digunakan untuk melakukan komunikasi
elektronik hingga penerapan aplikasi strategi bisnis, pemasaran, penjualan,
serta pelayanan pelanggan. Maka dari itu, strategi digitalisasi bisnis dalam
menghadapi tantangan di era revolusi digital 4.0 adalah solusi yang tepat bagi
kita sebagai pelaku bisnis. Seluruh aspek kehidupan manusia yang tadinya
dilakukan secara langsung, berubah 180 derajat menjadi digital atau virtual,
termasuk cara kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam dunia bisnis.
Revolusi digital tidak selalu berdampak buruk, terdapat manfaat dari kemajuan
teknologi ini. Salah satu diantaranya adalah terjadinya efisiensi kerja dan
proses pemasaran yang lebih modern untuk menjangkau target konsumen lebih luas,
cepat dan tepat, serta hemat biaya.
Tanda-tanda revolusi
industri 4.0 dapat kita lihat dengan lahirnya website, blog, dan media berbasis
web lainnya yang menghubungkan jutaan manusia untuk meningkatkan peluang dalam
berbisnis. Hal ini yang menjadi cikal bakal munculnya istilah e-commerce,
marketplace, e-money dan lain sebagainya. Bagi Anda yang memiliki bisnis, akan
diuntungkan dengan hadirnya teknologi karena dapat menghemat biaya operasional
dan promosi bisnis. Tidak perlu sewa toko dengan harga mahal pertahunnya, hanya
dengan menyediakan jaringan internet yang baik, seorang pemilik usaha dapat
membuat toko online sendiri dalam berbagai platform yang tersedia di web.
Jual beli dapat dilakukan
di marketplace, website bahkan media sosial seperti Instagram, Twitter,
Facebook dan sebagainya di mana prosesnya juga sangat mudah dan tidak memakan
waktu yang lama. Promosi produk juga dapat dilakukan melalui media sosial
tersebut. Media sosial menjangkau khalayak yang sangat luas dan dalam ruang
lingkup global sehingga menjadikan bisnis lebih efisien. Ditambah lagi,
diluncurkannya salah satu Instagram yaitu Instagram Business yang mana pebisnis
dapat mengatur sendiri khalayak yang ingin dijangkau dalam promosinya dari segi
usia, jenis kelamin dan tempat tinggal.
Seiring berjalannya
waktu, makin banyak bisnis yang hadir dan berkembang pesat mengikuti
perkembangan zaman yang ada. Digitalisasi adalah solusi untuk menghadapi
tantangan ini, diperlukan strategi yang tepat untuk menjadikan bisnis bisa
bersaing dengan bisnis baru yang muncul. Strategi dapat dilakukan oleh pelaku
bisnis dengan cara mulai menggunakan digital marketing, adaptasi software
dengan teknologi digital, mengubah metode pembayaran menjadi cashless agar
memudahkan customer serta meningkatkan kolaborasi antar divisi internal dengan
menggunakan cloud system. Jangan lupa gunakan kreativitas dan inovasi sesuai
dengan tren yang berkembang di masyarakat agar bisnis Anda selalu relevan.
Tak hanya itu, industri
4.0 juga menawarkan efektivitas dan efisiensi yang untuk memudahkan bisnis
dalam bidang pemasaran dan pengembangan bisnis baik secara internal maupun eksternal.
Industri 4.0 harus dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku bisnis untuk
memaksimalkan potensi agar tetap dapat bersaing, karena tentunya bisnis lain
pun sudah mulai melirik digitalisasi sebagai kesempatan emas.
PELUANG 
Customer path pada era
marketing 4.0  telah berubah menjadi 5A,
yakni Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate. Sebagai perumpamaan, calon
konsumen mengetahui (aware) dengan sebuah merek karena melihat iklannya di
televisi.
Kemudian ia merasa
tertarik (appeal) pada merek tersebut, dan mencari informasi (ask) terkait
merek karena penasaran. Jika dirasa cocok, konsumen akan memberi tindakan (act)
dengan membeli produk dari merek tersebut. Konsumen yang merasa puas akan
melanjutkan proses ini dengan merekomendasikan (advocate) produk tersebut.
Revolusi   industri  
4.0   membuka   peluang  
yang   luas   bagi  
siapapun untuk maju. Teknologi digital marketing yang semakin mudah
terakses hingga ke seluruh   pelosok   menyebabkan  
semua   orang   dapat  
terhubung   didalam sebuah   jejaring 
 sosial Informasi yang sangat
melimpah ini menyediakan manfaat  
yang   besar   untuk  
pengembangan   ilmu   pengetahuan  
maupun perekonomian.  Dalam   konteks  
ini, masyarakat  dapat   mempromosikan   hasil  
kreasinya   kepada publik melalui
jejaring  media sosial  untuk mendapatkan tanggapan  atau respon  
sehingga   dapat   dijadikan  
ukuran   untuk   memperbaiki  
dan meningkatkan kualitas produknya. Telah banyak kisah sukses
pengusaha-pengusaha muda atau  bahkan
ibu  rumah tangga  dalam menjalan bisnis mereka dengan
memanfaatan teknologi informasi khususnya media sosial. Kunci   kesuksesan  
mereka   adalah   menjual  
produk   inovatif,   menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen,
dan tentu saja kreatif. 
Masyarakat   di  
era   revolusi   industri  
4.0   memiliki ketergantungan   yang  
sangat   besar   dalam  
menggunakan   teknologi
digital.  Sebuah   survey  
pada   tahun   2014  
temuan-temuan   yang   mengejutkan  
mengenai   tingkat
ketergantungan   manusia   terhadap  
teknologi.   Rata-rata  hampir setiap enam setengah menit seseorang
mengecek ponselnya. Bahkan dalam waktu 16 jam saat orang beraktivitas, mereka
melakukan 150 kali per hari untuk memerika ponsel mereka. Masyarakat lebih
banyak menghabiskan   waktunya dengan
bermedia sosial selama 62 juta jam per hari. Perempuan lebih   sering  
berselancar   dan  tingkat kecanduan terhadap media sosial
seperti twitter dan facebook lebih tinggi. Fakta ini merupakan peluang yang
dapat dimanfaatkan perusahaan untuk  
memasarkan   produknya   dengan  
menggunakan   pasar   virtual  
di media  sosial.    Saat  
ini pasar   atau   toko secara  
fisik   tidak lagi  populer. Disamping ongkos pembangunan atau
sewanya mahal, pasar konvensional makin 
sulit  dijangkau karena
kepadatan  lalu  lintas dan mahalnya  biaya transportasi.  
Daya jangkau teknologi
digital marketing tidak hanya berskala lokal tetapi hingga skala global.
Melalui internet, akses informasi dapat  
dijangkau   hingga   ke  
berbagai penjuru   dunia.   Fakta  
ini   menjadi peluang bagi
para  wirausahawan  muda 
untuk mempromosikan  produk-
produk   kreatifnya hingga  ke 
berbagai  belahan   dunia. 
Meskipun   skala   bisnis  
UMKM terbilang   kecil,   tetapi  
produk-produknya   dapat   dinikmati  
oleh   pasar regional berkat
dukungan teknologi internet.
TANTANGAN 
Revolusi industri
generasi 4.0 tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi
generasi milineal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu
revolusi indutri juga diikuti dengan implikasi lain   seperti  
pengangguran,   kompetisi   manusia  
vs   mesin,   dan  
tuntutan kompetensi yang semakin tinggi. Hal   ini  
disebabkan   pekerjaan   yang diperankan   oleh  
manusia  setahap   demi  
setahap   digantikan   dengan teknologi digitalisasi program. Dampaknya,
proses produksi menjadi lebih cepat  
dikerjakan dan lebih   mudah   didistribusikan   secara  
masif dengan keterlibatan manusia yang 
minim. Lapangan pekerjaan yang  
potensial   diotomatisasikan   diantaranya  
usaha   pengolahan (manufaturing),  perdagangan ritel,  transportasi 
dan   pergudangan,  tenaga administrasi,   konstruksi,  
layanan   makanan   dan  
akomodasi,   pertanian,
perikanan,   dan   kehutanan,  
serta   layanan   kesehatan  
dan keuangan/asuransi. Dengan demikian, revolusi industri dapat
mengancam makin tingginya pengangguran di Indonesia.  
Situasi   pergeseran  
tenaga   kerja   manusia  
ke   arah   digitalisasi merupakan  bentuk tantangan  yang 
perlu  direspon  oleh masyarakat.   Tantangan  
ini   perlu   dijawab  
dengan peningkatan kompetensi SDM terutama penguasaan anak muda
keterampilan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama secara kolaboratif, dan   kemampuan  
untuk   terus   belajar  
dan   adaptif   terhadap  
perubahan lingkungan.  
Dalam menghadapi dampak
revolusi industri bagi dunia terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi,
Tantangan dalam keamanan, menjadi tantangan mengingat risiko keamanan di sistem
IT yang masih belum benar-benar terjamin. Integrasi secara online akan memberi
ruang untuk kebocoran dan pencurian terhadap data, tapi juga bagi pelanggan.
Dalam industri, produsen perlu mengumpulkan dan menganalisa data. Hal ini bisa
saja dianggap ancaman oleh pelanggan terhadap privasinya.
Secara menyeluruh revolusi industri 4.0 juga berdampak pada proses pembukuan dan pencatatan keuangan pada bisnis. Dengan majunya teknologi dan berkembangnya kebutuhan bisnis, pembukuan tidak lagi hanya mencatata transaksi dan mencari untung rugi dalam bisnis. Pembukuan dan akuntansi pada bisnis telah berkembang menjadi data pasti kesehatan suatu bisnis, parameter yang menjadi indikasi baik atau tidaknya bisnis tersebut. Revolusi industri generasi 4.0 tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi milineal.
KESIMPULAN 
Kegiatan marketing
di era digital tidak lagi hanya berfokus pada suatu proses kegiatan
menyampaikan barang dan jasa kepada konsumen. Akan tetapi, kegiatan marketing
di era industri 4.0 ini memiliki jangkauan yag lebih luas dan mencakup kepuasan
para konsumen atau pelanggan. Sebuah  
survey   pada   tahun  
2014   temuan-temuan   yang  
mengejutkan   mengenai   tingkat ketergantungan   manusia  
terhadap   teknologi.  
Fakta ini
merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk   memasarkan  
produknya   dengan   menggunakan  
pasar   virtual   di media 
sosial. Revolusi industri generasi 4.0 tidak hanya menyediakan peluang,
tetapi juga tantangan bagi generasi milineal. Situasi   pergeseran  
tenaga   kerja   manusia  
ke   arah   digitalisasi merupakan  bentuk tantangan  yang 
perlu  direspon  oleh masyarakat.    arah  
digitalisasi merupakan  bentuk
tantangan  yang  perlu 
direspon  oleh masyarakat.   Tantangan  
ini   perlu   dijawab  
dengan peningkatan kompetensi SDM terutama penguasaan anak muda
keterampilan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama secara kolaboratif, dan   kemampuan  
untuk   terus   belajar  
dan   adaptif   terhadap  
perubahan lingkungan.  
Komentar
Posting Komentar