PELUANG DAN TANTANGAN DIGITAL MARKETING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

 

 PELUANG DAN TANTANGAN DIGITAL MARKETING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

 

Nama : Rizka Amalia Salsabila

NIM : 20101011071

Mata kuliah  : Digital Marketing

Dosen Pengampu : Andi Tri Haryono, S.E., M.M.


Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Wahid Hasyim Semarang

Salsabila24092002@gmail.com

 

Abstrak

 

Revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri konvensional. Terjadinya revolusi ini sendiri membuat banyak sektor industri mendapatkan kemudahan. Namun, selain adanya dampak positif tersebut, banyak pula dampak negatif yang terjadi akibat revolusi ini.

Dengan melihat pertumbuhan dan perkembangan industri 4.0 , maka penulis bertujuan untuk membahas  Peluang dan Tantangan Digital Marketing di Era Revolusi Industri 4.0 secara umum.

Ada banyak Peluang dan tantangan yang harus di perhatikan pebisnis dalam memnggunakan digital marketing.

 

Kata Kunci : Digital, Marketing, Industri 4.0, Peluang, Tantangan

 

Abstract

 

The industrial revolution 4.0 is a comprehensive transformation of all aspects of production that occur in the industrial world through the merger of digital technology and the internet with conventional industries. The occurrence of this revolution itself makes many industrial sectors get convenience. However, apart from these positive impacts, there were also many negative impacts that occurred as a result of this revolution.

By looking at the growth and development of industry 4.0, the author aims to discuss the Opportunities and Challenges of Digital Marketing in the Industrial Revolution 4.0 Era in general.

There are many opportunities and challenges that businesses must pay attention to in using digital marketing.

 

Keywords : Digital, Marketing, Industry 4.0, Opportunities, challenges

 

PENDAHULUAN

Digital atau iklan online telah mengalami pertumbuhan yang fenomenal sejak didirikan pada tahun 1994 (Robinson et al., 2007) Internet telah menjadi media periklanan yang paling cepat berkembang dalam dekade ini (Ha, 2008) Sejalan dengan berkembangnya internet, muncul pemahaman baru mengenai paradigma pemasaran berupa konsep pemasaran modern berorientasi pasar/konsumen atau revolusi pemasaran berupa electronic marketplace (Arnott dan Bridgewater, 2002).

(Chandra et al., 2001) menyatakan bahwa dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam bisnis, berupa Digital Marketingjika dulu dikenal model interaksi bisnis tradisional yang bersifat face to face, maka kini model interaksi itu telah berkembang ke arah interaksi moderen berbasis elektronik atau e-commerce yang faceless, yakni Business To Business (B2B), Business To Customer (B2C) dan Customer To Customer (C2C) dengan target akhir melayani Segment Of One (Arnott & Bridgewater, 2002). Menurut (Paquette, 2013) di dunia yang didorong oleh teknologi saat ini, situs jaringan sosial telah menjadi jalan di mana pengecer dapat memperluas pemasaran mereka ke konsumen yang lebih luas. Salah satu tantangan utama yang harus dihadapi oleh pemasar adalah untuk mengetahui bagaimana membujuk seseorang dan bagaimana membuat cara agar menarik dan mempertahankan calon pelanggan.

Era digital telah berjalan dan dampak perubahan besar dalam perdagangan dunia pun tak terelakan. Tentunya akan banyak peluang dan tantangan yang harus dihadapi bisnis. Keleluasaan dan kecepatan informasi menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Layaknya teknologi yang menuntut pemilik bisnis untuk adaptif, masyarakat saat ini pun menuntut produk dan layanan yang serba cepat dan serta praktis. Selain itu tantangan dari masyarakat saat ini kecenderungan yang senantiasa berubah, baik dari segi selera, keinginan bahkan hingga ke kebutuhan. Jika pemilik bisnis tidak dapat beradaptasi dengan kondisi ini, maka konsekuensinya bisnis akan ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan.

Saat ini dunia telah memasuki Era Revolusi Industri 4.0, ditambah lagi Pandemi Covid - 19 yang semakin mempercepat proses revolusi ini terutama dalam hal digitalisasi yang bersinggungan dengan berbagai aspek kehidupan, dari mulai bisnis, ekonomi, jasa, pelayanan publik, sistem pendidikan dan lain sebagainya. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat adaptif, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi tantangan dan perubahan di era yang serba digital ini serta harus lebih cerdik melihat peluang yang bisa didapatkan. Perusahaan pun berlomba-lomba menyusun strategi komunikasi pemasaran yang tepat demi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan, serta untuk memperoleh keuntungan. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan haruslah memiliki fleksibilitas dan efektivitas tinggi, dimana dilakukan dengan mempertimbangkan setiap kondisi yang terjadi, maupun fenomena mendatang.

Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di Industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Pada industri ini, terjadi perkembangan yang sangat pesat baik pada kecerdasan buatan atau yang lebih sering disebut dengan artificial intelligence maupun mesin-mesin yang dapat dikendalikan dengan pemrograman. Terjadi banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena perkembangan teknologi tersebut, namun industri ini juga memunculkan banyak profesi baru yang diiringi dengan kecakapan dalam berteknologi. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dapat dilakukan dengan cara manual sekarang sudah digantikan oleh mesin yang hanya cukup dioperasikan oleh satu orang. Tak hanya itu, banyak juga produk yang mati karena tidak lagi diminati oleh masyarakat, namun di sisi lain banyak produk dan layanan baru yang bermunculan dan digandrungi oleh masyarakat global saat ini. Di era revolusi industri 4.0 ini, tantangan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di dunia global menjadi semakin besar dan kompetitif.

Revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri konvensional. Terjadinya revolusi ini sendiri membuat banyak sektor industri mendapatkan kemudahan. Namun, selain adanya dampak positif tersebut, banyak pula dampak negatif yang terjadi akibat revolusi ini.

Dengan melihat pertumbuhan dan perkembangan industri 4.0 , maka penulis bertujuan untuk membahas  Peluang dan Tantangan Digital Marketing di Era Revolusi Industri 4.0 secara umum.

 

KAJIAN PUSTAKA

Digital Marketing

Marketing ialah aktivitas suatu perusahaan dalam menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi konsumen atau masyarakat. Sedangkan Internet merupakan media yang diciptakan secara digital.Dalam kehidupan, internet sangat mudah dalam mencari informasi yang dibutuhkan, pembelian barang, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan melalui media internet. Sehingga kini internet menjadi sebuah media yang penting bagi perusahaan atau pelaku bisnis dalam bertukar penawaran. Dari penjelasan tersebut nama digital marketing telah hadir di era digital saat ini (Muljono, 2018). Jadi digital marketing merupakan pemasaran melalui media digital dalam menawarkan brand yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Digital marketing merupakan kegiatan dibidang pemasaran yang memanfaatkan platform yang ada di internet dalam menjangkau para target konsumen, selain itu digital marketing diartikan sebagai pemasaran produk atau jasa melalui internet atau disebut dengan pemasaran-i, web marketing, online marketing, e-marketing, atau e-commerce (Hermawan, 2012). Kegiatan digital marketing dimanfaatkan oleh pelaku bisnis sehingga penerapan media internet dipasaran meningkat. Adapun dua manfaat digital marketing (Hermawan , 2012):

1. Biayanya relatif murah adalah pemasaran menggunakan digital marketing jauh lebih murah dan mudah menjangkau calon konsumen begitu luas dibandingkan periklanan konvensional. Sifat digital marketing memungkinkan konsumen memeriksa dan membandingkan produk satu dengan yang lainnya lebih nyaman.

2. Muatan informasi yang besar adalah penggunaan digital marketing menyediakan sejumlah informasi yang besar dan begitu luas dibandingkan dengan media konvensional seperti media cetak, radio dan televisi. Digital marketing juga mampu menyimpan data secara akurat yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Penggunaan digital marketing merupakan cara untuk mempermudah dalam memahami persoalan tujuan komunikasi yang bisa dicapai perusahaan melalui penggunaan internet sebagai berikut (Morissan, 2010) :

1. Penyebaran informasi, salah satu tujuan penting penggunaan situs web ialah menyediakan informasi secara lengkap dan mendalam mengenai produk suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan digital marketing mempunyai peluang banyak untuk mendapatkan konsumen. Bisa dikatakan bahwa dengan penggunaan media internet dalam pemasaran merupakan hal yang paling tepat untuk menyampaikan informasi secara lengkap kepada masyarakat luas.

2. Menciptakan kesadaran, digital marketing terkadang lebih bermanfaat dalam menciptakan kesadaran terhadap perusahaan bahkan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan. Bagi perusahaan dengan biaya promosi terbatas, digital marketing menawarkan kesempatan untuk menciptakan kesadaran yang lebih efektif disbanding media tradisional.

3. Tujuan riset, perusahaan memanfaatkan digital marketing tidak hanya dalam urusan pemasaran saja, namun digunakan untuk melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi mengenai perusahaan pesaing serta target konsumen.

4. Menciptakan persepsi, perusahan mengimplementasikan digital marketing yang dirancang berguna untuk menciptakan persepsi atau image baik perusahaan terhadap khalayak.

5. Percobaan produk, perusahaan menggunakan digitl marketing untuk menawarkan produk yang dimiliki kepada pengunjug dalam upaya mendorong konsumen supaya bersedia mencoba produk perusahaan.

6. Meningktkan pelayanan, peran digital marketing mampu memberikan informasi serta menjawab berbagai keluh kesah dan pertanyaan pelanggannya. Kemampuan digital marketing juga bisa memperbaiki pelayanan dan membangun hubungan baik antara perusahaan dan konsumennya.

7. Meningkatkan distribusi, digital marketing mempunyai berbagai cara dalam melakukan pemasaran, mempromosikan dan menampilkan produk. Salah satunya melalui website yang dimaksudkan untuk melakukan kerjasama dengan nama afiliasi. Afiliasi merupakan hubungan kerjasama diantara sejumlah situs. Sehingga perusahaan mampu memperluas distribusi produk melalui kerjasama website tersebut.

Digital marketing merupakan pemasaran dengan pemanfaatan teknologi digital. Peran digital marketing menjadi hal penting sesuai perkembangan teknologi digital dan mengembangkan rencana untuk menarik pelanggan serta mengarahkannnya pada perpaduan antara komunikasi elektronik maupun konvensional (Chaffey D, 2009). Strategi pelaku bisnis dengan memanfaatkan digital marketing terutama melalui media sosial dapat memberikan bagaimana cara dan langkah memperbanyak jaringan konsumen dalam memasarkan produknya sehingga pelaku bisnis dapat meningkatkan keunggulan pesaingnya. Dalam pelaksanaan digital marketing pelaku bisnis harus mengkaji berbagai teknik komunikasi digital yang merupakan bagian dari strategi komunikasi bisnis online yang bertujuan untuk melaksanakan perencanaan pemasaran secara digital oleh suatu perusahaan. Saluran media digital merupakan salah satu teknik komunikasi digital yang dimanfaatkan perusahaan untuk mempromosikan produk melalui media internet melalui situs web dengan tujuan untuk menarik dan mempengaruhi pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian.

 

Industri 4.0

Industri 4.0 merupakan kata lain dari revolusi industri 4.0. Mengenai sejarah revolusi industri Rojko (2017, 79) dan Xu (2018, 2943) mengatakan bahwa revolusi industri pertama (industri 1.0) dimulai dengan mekanisasi dan pembangkit tenaga mekanik pada tahun 1800-an. Ini membawa transisi dari pekerjaan manual ke proses manufaktur menggunakan mesin uap (zaman mesin uap); sebagian besar di industri tekstil. Industri 2.0 dimulai tahun 1900-an disebut sebagai zaman listrik dan industrial. Industri 3.0 dimulai tahun 1960-an disebut era informasi, digitalisasi dan otomatisasi elektronik. Industri 4.0 disebut zaman cyber physical systems atau otomatisasi cerdas.

Bahrin et al. (2016, 137) berpendapat bahwa sektor industri penting bagi perekonomian setiap negara dan tetap menjadi pendorong pertumbuhan dan lapangan kerja. Industri, yang dalam konteks ini berfokus pada manufaktur, memberikan nilai tambah melalui transformasi bahan menjadi produk. Istilah industri 4.0 mulai dikenal publik pada tahun 2011, ketika sebuah inisiatif yang disebut industri 4.0 di mana asosiasi perwakilan dari bisnis, politik dan akademisi mempromosikan gagasan itu sebagai pendekatan untuk memperkuat daya saing industri manufaktur Jerman. Jerman memiliki salah satu industri manufaktur paling kompetitif di dunia dan merupakan pemimpin global di sektor peralatan manufaktur. Sejak pemerintah federal Jerman mengumumkan industri 4.0 sebagai salah satu inisiatif utama dari strategi teknologi tinggi pada tahun 2011, topik industri 4.0 telah menjadi terkenal di antara banyak perusahaan, pusat penelitian, dan universitas.

Selanjutnya Rojko (2017, 80) juga mengatakan bahwa konsep dasar industri 4.0 pertama kali dipresentasikan di pameran Hannover pada tahun 2011. Sejak diperkenalkan industry 4.0 di Jerman, industry 4.0 menjadi topik diskusi umum dalam komunitas peneliti, akademik dan industri di berbagai kesempatan. Kemudian Xu (2018, 2941) juga sependapat bahwa industri 4.0 awalnya diperkenalkan selama pameran di Hannover pada tahun 2011; selanjutnya, secara resmi diumumkan pada 2013 sebagai inisiatif strategis Jerman untuk mengambil peran perintis dalam industri yang saat ini merevolusi sektor manufaktur. Industri 4.0 adalah area baru di mana internet hal-hal bersama dengan cyber physical systems saling berhubungan dengan cara kombinasi perangkat lunak, sensor, prosesor dan teknologi komunikasi memainkan peran besar untuk membuat sesuatu yang memiliki potensi untuk memasukkan informasi kedalamnya dan akhirnya menambah nilai pada proses manufaktur (Bahrin 2016).

Ini juga selaras dengan pendapat Rojko (2017) yang mengatakan bahwa industri 4.0 memiliki gagasan utama yakni memanfaatkan potensi teknologi dan konsep baru seperti: internet, integrasi proses teknis dan proses bisnis di perusahaan, pemetaan digital dan virtualisasi dunia nyata, pabrik cerdas termasuk didalamnya sarana produksi pintar dan produk pintar.

 

PEMBAHASAN

 Digital Marketing adalah usaha untuk memasarkan suatu produk dan jasa melalui platform digital agar tepat sasaran. Bisnis ini sedang banyak dibicarakan dan dicoba oleh banyak orang. Sebelum terjun lebih dalam, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu peluang dan risiko dari bisnis Digital Marketing. Berikut beberapa peluang dan tantangan/risiko digital marketing di era revolusi industri 4.0 :

Peluang

1. Kehidupan yang serba digital

Hampir semua aspek di dalam kehidupan sehari-hari kita telah berubah ke arah digital. Belanja online, membeli makanan online, ojek online, pembayaran cashless, hampir semuanya membutuhkan perubahan dalam bentuk digital.

Karena semua aspek yang serba digital, maka bisnis digital marketing juga berpeluang untuk berkembang. Ranah online ini adalah keahlian mereka, peluang terbuka besar bagi mereka yang peka terhadap keberadaan peluang tersebut.

 

2. Hampir semua aspek membutuhkan pemasaran secara online

setiap aspek membutuhkan pemasaran secara online. Tak hanya online shop, tapi pemerintahan, pendidikan, hingga komunitas tertentu semuanya membutuhkan online branding agar dikenal banyak orang.

Pemberian informasi dengan cara konvensional sudah tidak efektif lagi. Misalnya pemerintahan, sekarang dipaksa untuk menjadi digital untuk mengikuti tren yang sedang berkembang.

Pemasaran online mungkin masih asing bagi sebagian orang. Hal ini menjadi peluang bagi para pekerja digital yang memang ahli di bidangnya. Mulai dari pengembangan website, pengelolaan Media Sosial, hingga membuat kampanye digital, semua bisa dikerjakan oleh bisnis digital marketing.

 

3. Banyak lapangan kerja

Digital Marketing tidak hanya terdiri dari satu bidang. Di dalamnya masih ada banyak cabang yang memungkinkan untuk menambah lapangan pekerjaan. Misalnya, dari bagian media sosial saja kamu akan menemukan sub bagian lagi yang mencakup social media strategist hingga graphic design.

Tantangan

1. Persaingan bisnis

Persaingan adalah hal yang sangat wajar dalam bisnis. Risiko gagal karena kalah bersaing dengan kompetitor menjadi hal yang harus dipertimbangkan sejak awal. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis, kita perlu menyiapkan hal apa yang membuat bisnis kita berbeda dengan kompetitor.

 

2. Kegagalan proses marketing / gagal memenuhi target klien

Kegagalan dalam proses marketing adalah hal yang wajar. Analisis yang dilakukan bisa saja tidak sesuai dengan ekspektasi. Biasanya kegagalan ini disebabkan karena konten yang dibuat ternyata kurang menarik atau tidak tepat sasaran. Risiko ini paling sering menjangkit bisnis Digital Marketing yang masih baru terbentuk karena mungkin mereka masih meraba strategi yang cocok untuk klien mereka.

 

3. Penipuan

Risiko penipuan bisa datang dari 2 arah, yaitu dari penyedia jasa layanan Digital marketing maupun dari pemakai layanan digital marketing. Kemungkinan adanya penipuan bisa terjadi karena adanya peretasan sistem oleh hacker. Kedua pihak ini sama-sama memegang data penting, menyebabkan hacker tertarik untuk meretas sistem demi mendapatkannya.

 

KESIMPULAN

 

Di era revolusi industri 4.0, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah.

Digital marketing berperan penting untuk menjalankan suatu bisnis karena saat ini masyarakat sudah mulai beralih ke digital. Sekarang banyak perusahaan-perusahaan menggunakan digital marketing untuk mengenalkan dan mempromosikan produk/jasa mereka kepada masyarakat.

Dalam menggunakan digital marketing sendiri terdapat banyak peluang dan juga tantangan yang harus dihadapi. Kita harus pandai dalam menghadapi tantangan dalam berbisnis.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Bahrin, Mohd Aiman Kamarul et al. 2016. “Industry 4.0: A Review On Industrial Automation And Robotic”, Jurnal Teknologi (Sciences & Engineering) UTM 78 (6-13), 137–143. https://doi.org/10.11113/jt.v78.9285

 

Auliani, Palupi Annisa. 2019. AI, IoT, dan Tantangan Sektor Logistik di Era Revolusi Industri 4.0. Kompas.com, 11 Februari 2019. Diakses dari: https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/11/114445026/ai-iot-dan-tantangan-sektor-logistik-di-era-revolusi-industri-40?page=all , tanggal 10 Desember 2022.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELUANG DAN TANTANGAN DIGITAL MARKETING ERA REVOLUSI 4.0

Peluang dan Tantangan Digital Marketing di Era Revolusi Industri 4.0

Nofiana Nur Afida "Peluang Dan Tantangan Sistem Informasi Manajemen Di Era Revolusi Industri 4.0”