Peluang Dan Tantangan Digital Marketing Di Era Revolusi Industri 4.0

 Nama                         : Uswatun Khasanah

NIM                            : 20101011070

Prodi / Kelas              : Manajemen A3

Mata Kuliah              : Digital Marketing

Dosen Pengampu      : Andi Tri Haryono, SE.,MM


Peluang Dan Tantangan Digital Marketing Di Era Revolusi Industri 4.0

ABSTRAK

            Revolusi industri 4.0 saat ini dimana menjadi suatu keharuasan bagi setiap perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan totalitas service atau memberikan pelayanan yang terbaik untuk menjadi yang terdepan dalam menghadapi persaingan bisnis global. Lahirnya teknologi digital yang serba canggih yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu telah banyak memberi kemudahan dan kepraktisan dalam berbagi aspek kehidupan dari mulai produksi hingga produk itu sampai ketangan konsumen apalagi perusahaan saat ini mau tidak mau harus mampu berinovasi baik dalam pelayanan atau service, menciptakan produk yang terbaik, harga yang menarik, tapi juga dituntut untuk mampu berkompetesi dengan perusahaan yang lain baik lokal, nasional, multinasional, regional maupun internasional.

            Banyak aspek kehidupan dipengaruhi oleh teknologi berbasis digital, tidak hanya bidang marketing saja bahkan hampir semua lini kehidupan menggunakan teknologi berbasis digital. Dan ini merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh generasi milenial di Era revolusi industri 4.0 karena akan menjadi peluang besar bagi generasi muda dan milenial untuk senantiasa mengembangkan kemampuannya baik hard skill maupun soft skill, menggali potensi dirinya dan kemampuannya di bidang teknologi yang berbasis digital. Era revolusi industri 4.0 telah lahir dengan berbagai platform digital yang telah memberikan ruang yang begitu luas dan mampu memberikan dan menciptakan peluang bisnis yang sangat besar yang menjanjikan dalam bidang teknologi digital, dimana  dalam hal ini akan menguntungkan baik organisasi (perusahaan) maupun generasi milenial di masa depan. 


 

LATAR BELAKANG

            Saat ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan industri 4.0 di Indonesia maupun diluar negeri. Revolusi Industri ini merujuk kepada perubahan yang terjadi pada manusia dalam melakukan proses produksi dalam dunia industri. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan bersatunya berbagai teknologi yang memanfaatkan Internet of Things (alat yang dapat mengirim data melalui internet), lalu di simpan ke dalam Big Data (data yang terhimpun dalam jumlah sangat besar), yang kemudian diproses oleh Artificial Intelligence (kecerdasan buatan). Hal ini dapat melahirkan pabrik cerdas dan robot cerdas yang memaksimalkan fungsi internet. Maka tidak salah apabila Bill Gates (Chairman of Microsoft Corp) pernah mengatakan “Internet akan menyapu kita seperti sebuah gelombang pasang yang akan menenggelamkan setiap orang yang dilewatinya yang tidak siap untuk hidup dalam sebuah masyarakat informasi”.

            Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi yang semakin meningkat, membuat perkembangan dunia bisnis di Indonesia juga semakin meningkat. Dengan demikian perusahaan maupun UMKM yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan dengan persaingan yang ketat tentunya. Untuk menghadapi persaingan dari dunia bisnis baik itu persaingan dari bisnis skala kecil, menengah maupun besar Sehingga strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting, dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan.

            Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis, mendorong perusahaan harus mau menghadapi persaingan global menyebabkan perusahaan semakin sensitif terhadap adanya kompetisi, terutama bagi perusahaan yang berkecimpung dalam lingkungan usaha yang mempunyai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang berubah dengan cepat dan dinamis. Selain itu, untuk menjaga kelangsungan usaha dan menghadapi tingkat persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk selalu berusaha melakukan perbaikan berkelanjutan (continous improvement) terhadap aktivitas perusahaan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kinerja dari manajemen perusahaan.

            Pada artikel ini akan memberikan penjelasan terkait peluang dan tantangan digital marketing di era revolusi industri 4.0. Serta apa saja teknologi yang diaplikasikan dalam digital marketing dan bagaimana penerapan digital marketing dalam revolusi industri 4.0.


 

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Digital Marketing

           Sering kita mendengar istilah Pemasaran Digital atau Digital Marketing, baik melalui percakapan sehari-hari di masyarakat atau melalui media massa. Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Tipe pemasaran digital mencakup banyak teknik dan praktik yang terkandung dalam kategori pemasaran internet (Wikipedia).

           Menurut Heidrick & Struggless (2009:1), Digital Marketing adalah perkembangan dari digital marketing melalui web, telepon genggam dan perangkat games, menawarkan akses baru periklanan yang tidak digembor-gemborkan dan sangat berpengaruh. Jadi mengapa para marketer di seluruh Asia tidak mengalihkan penggunaan budget dari marketing tradisional seperti TV, radio dan media cetak ke arah media teknologi baru dan media yang lebih interaktif.

Ada 4 (empat) kegiatan utama digital Marketing yaitu sebagai berikut :

1.   Menciptakan

2.   Mengkomunikasikan

3.   Menyampaikan

4.   Bertukan penawaran

 

B.     Peluang Digital Marketing Di Era Revolusi Industri 4.0

     Sistem pemasaran yang menerapkan digital marketing harus menggunakan strategi pemasaran yang matang agar dapat sesuai dengan target pasar serta memenuhi kebutuhan konsumen.

     Umumnya, Smartphone sebagai sarana digital marketing. Digital marketing memanfaatkan media online dan media sosial sebagai sarana pemasaran yang efisien. Media online dan media sosial sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat luas saat ini. Kini, masyarakat Indonesia bahkan luar negeri menggunakan smartphone sebagai saluran komunikasi utama. Jaringan internet yang semakin lancar juga menjadi pendukung perkembangan sistem digital marketing ini. Tidak hanya itu saja, pertumbuhan e-commerce yang semakin banyak di berbagai bidang usaha memberikan kemudahan para konsumen untuk mendapatkan produk dan jasa yang diinginkan.

     Pada umumnya digital marketing terdiri dari lima kategori. Dimana setiap kategori masih saling berkaitan dengan kategori lainnya. Berikut penjelasannya :

1.      Search Engine Optimization (SEO)

     Search engine optimization (SEO) merupakan suatu usaha untuk optimasi website yang digunakan untuk pemasaran digital agar website tersebut mendapatkan peringkat bagus di mesin pencarian seperti Google. Ketika website memiliki peringkat bagus maka website tersebut akan lebih mudah ditemukan oleh pengguna internet saat mengakses Google pencarian.

2.      Search Engine Marketing (SEM)

     Search engine marketing (SEM) memiliki tujuan yang sama dengan SEO, yaitu meningkatkan visibilitas website pada halaman hasil pencarian mesin telusur Google (SERP). Situs atau website yang digunakan sebagai sarana pemasaran digital akan mudah ditemukan di halaman pencarian Google apabila memiliki peringkat bagus dan sesuai dengan SEO maupun SEM.

3.      Content Marketing

     Ketika website pemasaran digital sudah dioptimasi, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat strategi konten marketing. Konten marketing dapat disesuaikan dengan produk atau jasa yang akan dipasarkan. Cara pemasaran digital yang dibuat harus bersifat relevan dan konsisten supaya mampu menarik minat konsumen. Konten yang dibuat untuk pemasaran perlu disesuaikan dengan target pasar yang telah ditetapkan.

4.      Social Media Marketing (SMM)

     Pada kategori sebelumnya telah ditetapkan konten dan target pasar yang sesuai. Langkah selanjutnya yaitu menentukan media apa yang akan digunakan seabgai sarana digital marketing. Menurut data dari Market Force, 81% keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh postingan sosial media teman-temannya. Saat ini masyarakat cenderung tertarik kepada sesuatu yang viral atau sedang dibicarakan banyak orang. Semua media sosial dapat digunakan sebagai sarana digital marketing dengan tetap memperhatikan karakter audiens dari masing-masing media sosial, misalnya Instagram, Twitter, Facebook, ataupun YouTube. Setiap media sosial pasti memiliki keunggulannya masing-masing dan para pelaku usaha perlu menyesuaikannya dengan target pasar yang dibuat.

5.      Periklanan Online

     Para pelaku usaha juga bisa memanfaatkan periklanan di media online yang menerapkan sistem Pay Per Click (PPC) untuk strategi digital marketing.

            Melalui lima kategori digital marketing di atas akan memberikan banyak keuntungan bagi pelaku usaha dalam memasarkan produknya di dunia digital. Tidak hanya dalam menarik konsumen, penerapan strategi digital marketing di atas juga dapat membantu para pelaku usaha untuk menganalisis kondisi pasar (riset pasar) dan mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen dalam periode waktu tertentu. Para pelaku usaha dapat memilih dan memilah strategi seperti apa yang harus dijalankan untuk mengembangkan usahanya dan memenangkan persaingan di dunia digital.

 

C.     Tantangan Digital Marketing Di Era Revolusi Industri 4.0

     Ada banyak tantangan yang sebelumnya mungkin tidak pernah Anda temui di era sebelumnya. Yang paling simpel memang tantangan untuk mulai beralih ke produk digital, namun bukan itu yang akan dibahas di dalam artikel ini karena itu tantangan yang sudah sangat umum.

Berikut beberapa tantangan baru yang perlu di antisipasi yaitu sebagai berikut :

1.      Hubungan Brand – Customer yang Sudah Lebih dari Sekadar Hubungan

         Dengan adanya sosial media dan kemudahan untuk menggelar acara lewat internet, maka hubungan antara brand dengan pelanggan sudah bukan lagi sekadar jual beli. Ada komunikasi lebih yang perlu dibangun guna meningkatkan loyalitas pelanggan Anda.

         Pendekatan personal seperti memahami keinginan pelanggan, memberikan nilai tambah, sampai bertukar pendapat menjadi lebih penting dibandingkan hanya sebuah layanan customer service melalui telepon. Sekarang banyak brand yang berusaha untuk menjemput pelanggan mereka terlebih dahulu, dibandingkan menunggu pelanggan yang datang. Metodenya sangat beragam. Mulai dari memberikan konten di sosial media, membuat video, membuat iklan dengan konsep kreatif, mencari testimoni, dan lain-lain. Dan tentu saja karena adanya kebiasaan ini, pelanggan menjadi lebih tertarik dengan brand yang bisa menjalin hubungan lebih dari sekadar jual beli.

2.      Mudahnya Mendapatkan Exposure

         Sejak adanya digital marketing, mendapatkan exposure dari calon pelanggan baru bukanlah masalah. Ini tentu membuka peluang sekaligus tantangan, sebab ini juga berlaku untuk kompetitor Anda. Artinya harus mempertahankan agar calon pelanggan tidak pindah ke lain hati karena mereka juga bisa melihat promosi yang dilakukan oleh kompetitor dan harus lebih kreatif dan peduli terhadap apa yang dibutuhkan oleh calon pelanggan guna mempertahankan level exposure Anda.

3.      Bahaya Blunder Sewaktu-waktu

         Sudah tidak terhitung berapa banyak perusahaan yang melakukan blunder di social media. Entah karena kesalahan merespon suatu fenomena sosial, atau karena kesalahan dari tim internal mereka sendiri. Di masa lalu, blunder yang dilakukan oleh brand tidak semudah itu tersebar ke publik. Mengingat minimnya akses untuk berbagai konten ke masyarakat luas. Namun sekarang, kesalahan sedikit saja, bisa membuat brand image akan turun dan bahkan kejadian tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh kompetitor.

4.      Bidang Bisnis yang Semakin Beragam

         Berkat adanya internet di era revolusi industri 4.0, kehadiran tech industry di berbagai bidang mulai menjamur dan bahkan mengancam berbagai bisnis yang sudah exist di masa lampau. Contohnya saja kehadiran ride hailing yang mengancam industri transportasi konvensional. Perkembangan ini sebenarnya bisa ditangkap sebagai peluang juga. Tidak sedikit perusahaan yang berhasil mengembangkan sayapnya karena mereka bisa memadukan perkembangan teknologi, dengan bisnis yang mereka jalani.

5.      Kolaborasi yang Semakin Banyak

         Sosial media sekali lagi mengambil peran dalam tantangan ini. Berkat sosial media, semua orang bisa menjadi artis (baik itu selebgram maupun artis dunia maya lainnya) yang kekuatan menggiring opininya tidak kalah dengan artis yang dilahirkan dari industri televisi. Karena itu kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai orang yang memiliki ribuan pengikut juga semakin luas. Sekarang anda tidak lagi terbatas pada artis dari kalangan televisi (dimana harga kontraknya bisa miliaran), tapi bisa juga dengan artis mikro dari sosial media, yang dimana dampaknya juga tidak bisa dianggap remeh.

 

D.    Dampak Adanya Revolusi Industri 4.0

Terjadinya revolusi ini sendiri membuat banyak sektor industri mendapatkan kemudahan. Ada beberapa dampak positif serta negatif dari adanya revolusi industri 4.0 sebagai berikut :

1.      Dampak Positif

-          Kemudahan dalam mengakses informasi dikarenakan dapat menggunakan gadget maupun teknologi lainnya.

-          Efektifitas dalam bidang produksi dengan mengganti tenaga manusia yang ada dan menggantinya dengan teknologi mesin. Selain mengurangi biaya produksi karena pegurangan tenaga kerja, dengan adanya teknologi dapat meningkatkan hasil produksi.

-          Dapat meningkatkan pendapatan nasional karena dapat memproduksi barang dalam waktu yang relatif singkat dengan kualitas yang lebih baik.

-          Peningkatan peluang kerja bagi tenaga ahli, hal ini dikarenakan pengoperasian mesin tetap membutuhkan tenaga ahli manusia untuk menggerakannya.

2.      Dampak Negatif

-          Lebih rentan terhadap serangan cyber, hal ini dikarenakan proses produksinya menggunakan mesin teknologi, oleh sebab itu sangat penting untuk memiliki sistem keamanan yang baik.

-          Butuh biaya besar dalam investasi alat serta pekerja, hal ini dikarenakan harus mengeluarkan uang untuk membeli alat terlebih dahulu serta pelatihan ketrampilan pegawai agar bisa menjalankan mesin dengan baik.

-          Adanya urbanisasi, dimana meningkatnya jumlah populasi masyarakat yang ada di kota besar.

-          Berdampak untuk lingkungan, hal ini dikarenakan dengan penggunaan mesin yang ada dapat menghasilkan polusi udara, limbah dalam jumlah besar, serta hal negatif lainnya yang dapat merusak lingkungan.

 

E.     Penerapan Digital Marketing Dalam Revolusi Industri 4.0

     Contoh dari penerapan industri 4.0 di Indonesia sendiri dapat kita lihat pada industri makanan, minuman, tekstil, otomotif, elektronik, serta kimia. Contohnya adalah adanya kebijakan e-smart IKM (sistem database Industri Kecil Menengah) yang diberikan kepada pelaku usaha agar mempromosikan produk yang ditawarkan melalui platform digital supaya proses pemasarannya lebih masif. Selain itu, terdapat lima contoh industri yang lahir karena adanya perkembangan teknologi digital, sebagai berikut:

1.      E-commerce

         E-commerce merupakan transformasi dari industri retail yang berubah karena tersentuh pengaruh teknologi. Pada awalnya, e-commerce merupakan sebuah platform yang digunakan untuk transaksi jual beli antar pengguna yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pengusaha besar. Beberapa platform e-commerce terlama yang ada di Indonesia yaitu Toko bagus, Kaskus FJB, serta Berniaga. Namun, seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi serta infrastruktur logistik, industri e-commerce ini menjadi sangat menjanjikan dan berkembang hingga masuk ke industri retail konvensional. Hal ini terjadi dikarenakan penggunaan e-commerce memberikan pengalaman berbelanja yang lebih mudah untuk digunakan serta lebih nyaman jika dibandingkan dengan cara yang lama.

2.      Aggregator Service (Layanan Aggregator)

         Layanan Aggregator dapat diartikan sebagai pihak penyedia layanan yang mengagregasi dan menyediakan berbagai penerimaan pembayaran kepada merchant. Layanan ini berkembang mulai dari aggregator properti, transportasi, layanan kesehatan, hingga reksadana. Semua hal tersebut sekarang dapat diakses melalui sentuhan jari dari gadget yang dimiliki oleh masing-masing orang. Jika sebelumnya seseorang harus mencari berbagai informasi sendiri, perusahaan harus menunggu datangnya klien, dengan adanya kemudahan layanan aggregator bisa memperoleh keuntungan lain. Hal ini dikarenakan aggregator mengumpulkan berbagai data dari berbagai vendor layanan menjadi satu, sehingga bagi para konsumen dapat dengan mudah menentukan pilihan yang mereka inginkan. Selain itu, melalui aggregator seseorang dapat dengan mudah mengakses dan penggunaannya lebih praktis.

3.      Digital Marketing Agency

         Digital Marketing Agency bertugas untuk mengeksekusi berbagai strategi pemasaran digital yang dimiliki perusahaan berdasarkan tujuan atau objektif yang ingin dicapai. Dengan berkembang pesatnya industri ini, semakin banyak agensi pemasaran digital yang bermunculan, hal ini dikarenakan pemasaran digital merupakan sebuah metode pemasaran yang efektif dan juga terkendali. Hal tersebut yang membuat banyak perusahaan serta organisasi yang memanfaatkan jasa pemasaran digital yang terpercaya. Dibandingkan dengan melatih karyawannya, mereka lebih memilih untuk memanfaatkan jasa pihak ketiga karena lebih efisien dan menghemat waktu. 

4.      Digital Payment

         Digital Payment atau pembayaran secara digital merupakan jenis pembayaran yang dilakukan non tunai. Hal ini dapat kita lihat melalui industri pembayaran digital yang saat ini terus menerus bertumbuh. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 10 vendor pembayaran digital yang beroperasi di Indonesia dengan fitur dan keunggulannya yang berbeda masing-masing. Pembayaran digital ini tumbuh dengan pesat karena memberikan kemudahan serta keamanan bagi penggunanya dalam melakukan transaksi. Dengan menggunakan layanan ini, pengguna dapat dengan mudah membayar tanpa memerlukan membawa barang lain saat keluar rumah dan hanya memerlukan gadget yang dibawanya setiap hari.

          


 

KESIMPULAN

            Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di Industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama.

            Pada revolusi industri 4.0, terjadi perkembangan yang sangat pesat baik pada kecerdasan buatan atau yang lebih sering disebut dengan artificial intelligence maupun mesin-mesin yang dapat dikendalikan dengan pemrograman. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dapat dilakukan dengan cara manual sekarang sudah digantikan oleh mesin yang hanya cukup dioperasikan oleh satu orang. Tak hanya itu, banyak juga produk yang mati karena tidak lagi diminati oleh masyarakat, namun di sisi lain banyak produk dan layanan baru yang bermunculan dan digandrungi oleh masyarakat global saat ini. Di era revolusi industri 4.0 ini, tantangan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di dunia global menjadi semakin besar dan kompetitif. 

            Digital marketing merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk dan jasa ke pemasaran online. Indonesia sudah memasuki revolusi industri 4.0 sehingga segala aktivitas dalam dunia industri harus mampu memanfaatkan teknologi digital yang telah ada. Digital marketing ini dapat dijadikan sebagai strategi yang sangat efektif dan efisien dalam proses pemasaran dan menarik konsumen untuk mengenal produk dan jasa yang ditawarkan. Tidak hanya korporasi besar saja, digital marketing juga sudah mulai diterapkan oleh unit usaha kecil dan menengah. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sudah mampu bersaing di era revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan usahanya.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, A. (2019, February 11). Kolom pakar: Industri 4.0 vs Society 5.0.

Chakti, Gunawan. 2019. The Book Of Digital Marketing. Makassar. CELEBES MEDIA PERKASA

https://accurate.id/marketing-manajemen/sosial-media-marketing-pengertian-jenis-strategi-dan-manfaatnya/#Jenis_dan_Platform_dalam_Sosial_Media_Marketing 

https://digitalbisa.id/artikel/digital-marketing-strategi-pemasaran-di-era-industri-40-T9FCd

https://sasanadigital.com/mengintip-berbagai-tantangan-baru-di-era-revolusi-industri-4-0/

https://www.indonesiana.id/read/158698/peluang-bisnis-di-era-revolusi-industri-4-0

Tri Sugiarti, R. 2022. Digital Marketing Di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Malang.      CV. Eureka Media Aksara

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELUANG DAN TANTANGAN DIGITAL MARKETING ERA REVOLUSI 4.0

Nofiana Nur Afida "Peluang Dan Tantangan Sistem Informasi Manajemen Di Era Revolusi Industri 4.0”

Peluang dan Tantangan Digital Marketing di Era Revolusi Industri 4.0