PELUANG DAN TANTANGAN DIGITAL MARKETING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Nama : Lya Faridatul Hasanah
NIM : 20101011054
Kelas               : Manajemen A3 / Semester 5
Matkul             : Digital Marketing
Dosen Pengampu : Andi Tri Haryono, S.E., M.M.
PELUANG DAN TANTANGAN DIGITAL MARKETING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
ABSTRAK
Revolusi industri, yang mengutamakan teknologi, saat ini mendorong manusia menjadi kreatif dan mendorong berbagai aktivitas lama seakan menjadi aktivitas baru. Dahulu, orang enggan menjadi tukang ojek, atau enggan menjadi sopir taxi, enggan menjadi penjual barang/jasa lainnya, terlebih kalau mereka sudah mengantongi ijazah sarjana, dengan alasan gengsi dan mana lagi lamban memperoleh uang. Namun saat ini lapangan kerja tersebut, unit bisnis tersebut justru digandrungi, karena dirancang dengan teknologi akibat adanya revolusi industri tersebut. Dengan adanya perkembangan industri yang menonjolkan unsur teknologi tersebut, masyarakat tidak perlu menunggu ojek di jalan-jalan, masyarakat tidak perlu menunggu taxi di tepian jalan atau di halte, masyarakat tidak perlu pergi ke toko, cukup dengan meng-clik ponselnya, tidak lama kemudian semua itu dapat melayani kita. Kata Kunci : Digital Marketing, revolusi industri, pemasaran
ABSTRACT
The industrial revolution, which prioritizes technology, currently encourages people to be creative and encourages various old activities to appear as new activities. In the past, people were reluctant to become motorcycle taxi drivers, or to become taxi drivers, reluctant to become sellers of other goods/services, especially if they already had a university degree, for reasons of prestige and where else they were slow to earn money. But at this time the job market, the business unit is in fact loved, because it was designed with technology due to the industrial revolution. With industrial developments that highlight these technological elements, people don't need to wait for motorcycle taxis on the streets, people don't need to wait for taxis on the side of the road or at bus stops, people don't need to go to shops, just click on their cellphones, not long after all it can serve us. Keywords : Digital Marketing, industrial revolution, marketing
A. PENDAHULUAN
Revolusi industri 4.0 menuntut dunia usaha terus melakukan perubahan dan inovasi dalam segala hal, terlebih dalam penggunaan teknolgi digital. Karakteristik revolusi indistri 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied technology), Internet of Things (IoT), virtual and augmented reality, additive manufacturing, serta distributed manufacturing yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan model bisnis diberbagai sektor industri. Agar dunia usaha tetap eksis dalam mengantisipasi pasar yang semakin global dan semakin kompleknya dunia pemasaran, maka harus ditelaah apa saja yang menjadi tantangan dan solusi apa yang harus dilakukan dengan hadirnya revolusi industri 4.0 tersebut?. Tantangan mendasar dalam penerapan industri 4.0 adalah SDM yang dimiliki harus handal, tak terkecuali SDM yang menjadi pelaku dalam dunia usaha, tenaga pemasaran dan tenaga penunjang lainnya. Tantangan berikutnya adalah daya saing produk Indonesia dikanca Internasional masih rendah. Saat ini, Indoensia menempati peringkat GCI ke-36 dari 137 negara yang terdaftar dalam daftar World Economic Forum.
B. PEMBAHASAN
Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dijelaskan bahwa perkembangan priodesasi industri dapat dirunut sebagai berikut;
1. Revolusi Industri Gelombang ke-1(industrial Revolution 1.0), terjadi pertama kali di Inggris, kemudian menyebar ke daratan Eropa dan Amerika pada pertengahan abad ke-17.
2. Revolusi Industri Gelombang ke-2 (Industrial Revolution 2.0), terjadi pada pertengahan abad ke-18 di Eropa. Revolusi ini ditandai dengan pemanfaatan tenaga listrik (electricity) guna untuk mempermudah serta mempercepat proses produksi, distribusi dan perdagangan.
3. Revolusi Industri Gelombang ke-3 (Industrial Revolution 3.0), Berkembang pada era 1970- an, terutama di Amerika Serikat, dengan diperkenalkannya sistem teknologi informasi (IT) dan komputerisasi untuk menunjang otomatisasi produksi (production outomation).
4. Revolusi Industri Gelombang ke-4 (Industrial Revolution 4.0), Era tahun 2000-an hingga saat ini merupakan era penerapan teknologi modern, antara lain teknologi fiber (fiber technology) dan sistem 3 jarinagn terintegrasi (integrated network) yang bekerja disetiap aktivitas ekonomi,dari produksi hingga konsums Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan semua pihak, agar kita dapat mengantisipasi tantangan yang akan timbul. Pertama adalah kualitas, yakni upaya menghasilkan tenaga pemasaran yang berkualitas agar sesuai dengan kebutuhan pasar yang berbasis teknologi digital. Kedua adalah masalah kuantitas, yaitu menghasilkan jumlah tenaga pemasaran yang berkualitas, kompeten dan sesuai dengan kebutuhan pasar/industri. 4 Ketiga adalah masalah distribusi tenaga pemasaran berkualitas yang belum merata.
Peluang : Untuk mengantisipasi perkembangan pasar dan manajemen pemasaran dalam era revolusi industri 4.0 tersebut Indonesia harus membangun tenaga bidang pemasaran yang handal. Dengan tenaga pemasaran yang handal, bahwa ancaman dunia kerja bidang pemasaran yang akan tergeser oleh tenaga mesin dan komputer serta teknologi lainnya menjadi tidak berarti jika suatu negara membangun dan mempersiapkan tenaga pemasaran yang handal tersebut. Untuk meningkatkan daya saing Indonesia, pemerintah dan pihak yang terkait perlu penyediaan infrastruktur yang memadai, SDM yang handal terutama SDM dibidang pemasaran dan SDM yang akan menggeluti pasar global, bantuan peralatan yang berbasis teknolgi, 7 serta kemudahan-kemudahan dalam memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan dunia usaha agar dapat mengantisipasi persaingan global saat ini. Untuk mendukung dunia usaha agar tetap eksis di pasar global, maka pemerintah harus memberikan kemudahan, seperti insentif fiskal (tax holiday, tax allowance dan tax deductiin).
Keringan pajak, dapat menekan biaya dan atau beban bagi dunia usaha, yang pada akhirnya menggiring mereka untuk efisiensi. Pemerintah hendaknya membantu pendanaan dan peralatan dalam hal kegiatan penelitan dan pengembangan dibidang industri dan bagi perusahaan yang ingin mengembangkan unit usahanya, harus diberi kemudahan dalam mengakes dana dan menerapkan teknologi berbasis digital yang dikehendaki industri 4.0 tersebut. Pemerintah hendaknya mereformasi sistem pendidikan dan kualitas pendidikan agar output dunia pendidikan dapat siap kerja pada lingkunagn yang menerapkan industri 4.0. Dapat menjadi tenaga siap pakai bagi semua unit lapangan kerja, terlebih bagi yang sudah bisa mengakses teknologi digital tersebut.
Tantangan : Tantangan yang tidak kalah pentingnya disimak dalam mengatisipasi industri 4.0, yakni;
1. Daya saing dan keunggulan bersaing dengan sejumlah negara. Persaingan dengan negara lain tidak bisa dihindari karena sekat bangsa dan negara akan pudar seiiring kamajuan teknologi digital. Daya saing dan keunggulan bersaing harus dipandang secara utuh, baik dari sisi kemampuan ekspor produk dan jasa maupun dari sisi kemampuan memenuhi permintaan dalam negeri.
2. Struktur dasar yang kokoh dan seimbang, pilar kuat dan berdaya saing. Dibutuhkan lingkungan bisnis yang kondusif dan memberdayakan (empowering). Struktur dasar yang kokoh dan seimbang dimaksudkan sebagai berkembangnya industri – industri unggulan yang memperoduksi dan mengembangkan barang dan jasa.
3. Produk olahan lanjutan dengan pendekatan teknologi digital. Kita harus mengurangi penjualan produk mentah karena akan menghambat kebangkitan industri nasional.
4. Tantangan yang mendasar dihadapi dunia usaha, saat ini adalah masih tertinggalnya dunia usaha Indoensia dalam persaiangan global. Apalagi era MEA menuntut dunia usaha dan atau pelaku bisnis yang ada harus dapat melakukan efisiensi dalam segala hal. Memang daya saing Indonesia dikancah Internasional mengalami perbaikan, namun masih jauh bila dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya.
B. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa digital marketing harus dapat beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dalam konteks era revolusi industri 4.0, pemasaran produk sedapat mungkin memanfaatkan kecanggihan teknologi. Merancang strategi pemasaran melalui digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan. Sebuah perusahaan yang tetap menggunakan model pemasaran konvensional akan tertinggal oleh perusahaan-perusahaan baru yang sejenis. Dalam era revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup, dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital, dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri, dan pemerintah. Dan saat ini, hampir semua pelaku usaha bisnis telah menggunakan digital marketing untuk mempromosikan produk atau brand mereka, mulai dari pelaku usaha skala besar sampai dengan pelaku usaha kecil.
Komentar
Posting Komentar