STRATEGI MENCARI PELUANG DAN MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DIGITALISASI PASCA PANDEMI DI ERA REVOLUSI 4.0”
Nama                               : Samsul Maarif Azidna
Nim                                 : 20101011086
Kelas                              : Manajemen A3 Semester 5
Matkul                            :
Digital Marketing 
Dosen
Pengampu           : Andi Tri Haryono
SE,.MM.
“ STRATEGI MENCARI
PELUANG DAN MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DIGITALISASI  PASCA PANDEMI DI ERA REVOLUSI 4.0”
Pandemi
virus Covid-19 yang dialami seluruh manusia di bumi mengubah pola kehidupan
manusia sosial sehari-hari dengan segala ritme kehidupan dan keteraturannya
yang berawal offline atau bertemu secara langsung menjadi full digital dan
online atau melewati sebuah aplikasi.Indonesia pun kini tengah menghadapi era
revolusi industri 4.0 di masa pasca pandemi Covid-19.
 Era revolusi industri 4.0 yang terjadi seperti
sekarang ini,mengalami perkembangan secar pesat dalam segala bidang,terutama bidang
teknologi diberbagai negara termasuk negara 
Indonesia sendiri.Sekarang ini banyak sekali teknologi pada jaringan
komputer menyebabkan peningkatan pesat pada bidang telekomunikasi yang ditandai
dengan munculnya internet. Internet juga mendorong perekonomian dengan maraknya
perdagangan melalui internet yang saat ini. 
Revolusi
industri 4.0
mulai diterapkan di Indonesia,dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia
dengan negara lain.Sejalan dengan penerapan revolusi industry 4.0 di Indonesia,
Pemerintah Indonesia tengah melaksanakan langkah-langkah yang diberi nama peta
jalan Making Indonesia 4.0. Dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
SDM
merupakan salah satu yang diprioritaskan. Sumber daya manusia merupakan hal
yang sangat penting dalam penerapan era revolusi industri 4.0, karena dengan
kita memaksimalkan SDM serta meningkatkan mobilitas tenaga kerja itu akan
membantu indonesia untuk bekerja sama dengan pelaku industri dan bekerja sama
dengan pihak asing.  
Dengan
diterapkannya revolusi industri 4.0 di Indonesia memberikan dampak serta
tantangan yang luas untuk Indonesia dalam meningkatkan kualitas SDM yang ada.
Maka dari itu kita dapat menggunakan beberapa cara dalam meningkatkan SDM  yang ada. Contohnya kita bisa menggunakan
metode 4 C yaitu Creativity (kreatif),Critical
Thinking (Berpikir
Kritis), Communication (Komunikasi) dan Colaboration (Kolaborasi). 
Revolusi
industri merupakan sebuah perubahan cara hidup manusia dan proses kerja secara
fundamental,dimana adanya kemajuan teknologi informasi dapat mengintegrasikan
dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan dampak disiplin
ilmu.Munculnya revolusi industri 4.0 membut wajah baru dalam fase kemajuan
teknologi.Pada revolusi industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren
otomasi dan pertukaran data.Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik,internet
of things (IoT),komputasi awan,dan komputasi kognitif. Dengan lahirnya
teknologi digital saat ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap
kehidupan manusia diseluruh dunia. 
Menurut
Tjandrawinata (2016),perkembangan teknologi informasi dengan pesat saat ini
terjadi otomotisasi yang terjadi diseluruh bidang,teknologi dan pendekatan baru
yang menggabungkan secara nyata, digital dan secara fundamental. Revolusi
industri
 4.0 ini terdapat beberapa tantangan yang
dihadapi yaitu kurangnya keterampilan yang memadai,masalah keamanan teknologi
komunikasi,keandalan stabilitas mesin produksi,ketidak mampuan untuk berubah
oleh pemangku kepentingan,serta banyaknya kehilangan pekerjaan karena berubah
menjadi otomasi.Teknologi ini berdampak positif tergantung bagaimana individu
dalam meminimalisir resiko dan peluang yang muncul di transformasi revolusi
industri 4.0 yang terjadi berbeda dengan apa yang dialami manusia sebelumnya.
Dampak
dari revolusi industri 4.0 membuat kesempatan baru untuk Indonesia.Menurut
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto,revolusi industri 4.0 justru memberi
kesempatan bagi Indonesia untuk berinovasi.Revolusi yang fokus pada
pengembangan ekonomi digital dinilai menguntungkan bagi Indonesia.Pengembangan
ekonomi digital adalah pasar dan bakat,dan Indonesia memiliki keduanya.Indonesia
berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global
melalui percepatan industri 4.0, hal ini ditandai dengan peluncuran Making
Indonesia 4.0 sebagai sebuah peta jalan dan strategi Inonesia memasuki era
digital yang tengah
berjalan saat ini.Making Indonesia 4.0 dapat memberikan arah yang jelas bagi
pergerakan industri nasional di masa depan,terasuk fokus pada pengembangan lima
sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan. 
Pada
penyusunan peta jalan ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan,mulai
dari Institusi Pemerintahan,pelaku usaha,asosiasi industri,penyedia teknologi,maupun
lembaga riset dan pendidikan.Malalui komitmen serta partisipasi aktif dari
seluruh pihak tersebut,dapat diyakini implementasi Industri 4.0 di Indonesia
akan berjalan sukses dan sesuai sasaran. 
Pada
penerapan awal terdapat lima industri yang menjadi fokus implementasi industri
4.0 di Indonesia,yaitu :1.Makanan dan minuman,2.Tekstil,3.Otomotif,4.Elektronik,5.Kimia.Kelima
industri ini merupakan tulang punggung,dan diharapkan membawa pengaruh yang
besar dalam hal daya saing dan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia menuju 10
besar ekonomi dunia di 2030.Hal ini lah yang akan menjadi contoh bagi penerapan
industri 4.0, penciptaan lapangan kerja baru dan investasi baru berbasis
teknologi.Kemudian,menarik minat investasi asing, peningkatan kualitas sumber
daya manusia,pembangunan ekosistem inovasi,insentif untuk investasi teknologi,serta
harmonisasi aturan dan kebijakan. 
Bila
dilihat dari sisi positif,revolusi tersebut akan memberikan manfaat dalam
perkembangan perkembangan platform digital: 1)
Inovasi,revolusi Industri 4.0 membuka peluang munculnya model-model bisnis
baru.Hal ini berkaitan erat dengan para pengembang bisnis yang menerapkan strategi
dengan platform digital, 2)Inklusivitas,dengan
adanya inovasi digital,layanan didapat dengan mudah dijangkau oleh seluruh
orang.Sehingga terjadilah inklusivitas.Semua orang bisa menikmati layanan
digital yang sama,dimanapun mereka berada, 3) Efisiensi,revolusi industri
menciptakan efisiensi bila terjadi inovasi digital,efisiensi pu turut terjadi.Agar
sisi positif ini semakin optimal,para pembuat kebijakan harus mampu menerapkan
strategi yang tepat.Meskipun dapat memberikan masalah-masalah baru dalam dunia
perekonomian,disisi lain era ini juga dianggap akan memberikan dorongan besar
dalam segala bidang.
Perubahan
Teknologi selalu membawa dua dampak bagi manusia yaitu positif dan negatif,
kerugian dan keuntungan yang disebabkan oleh revolusi industri 4.0. Keuntungan
penerapan model industri 4.0 adalah sebagai berikut: (1)revolusi industri 4.0
mempunyai potensi memberdayakan individu dan masyarakat,menciptakan peluang
baru bagi ekonomi,sosial, maupun pengembangan diri pribadi; (2)mempermudah
pekerjaan manusia terutama dalam kegiatan perindustrian; (3)data dan fasilitas
produksi yang terhubung ke cloud komputing juga menjamin keamanan data yang
lebih baik,tertata dan ringkas; (4)kemungkinan terjadinya human error
berkurang,karena komputer yang menjadi “kontrol” bisa menghasilkan
pekerjaan yang konsisten;(5)hasil untuk banyak bisnis bisa meningkatkan
pendapatan,pangsa pasar,dan keuntungan; (6)besar kemungkinan sistem yang
digunakan akan lebih canggih semua dapat di kontrol dan dikendalikan secara
realtime.
Kerugian
penerapan model industri 4.0 adalah sebagai berikut: (1)kemungkinan
berkurangnya kebutuhan tenaga manusia dalam proses industri,karena semua sudah
dilakukan secara otomatis oleh mesin; (2)isu tentang keamanan data meningkat
dengan mengintegrasikan sistem baru dan semakin banyaknya akses ke sistem itu;
(3)isu privasi,terkait informasi produksi dan kepemilikan; (4) memerlukan
control ketat dari manusia saat proses produksi.karena tidak ada dan tidak akan
pernah ada kecerdasan ai yang mampu mengalahkan kecerdasan manusia.
Pemerintah
telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional dalam upaya mengimplementasikan
peta jalan Making Indonesia 4.0. Dari strategi tersebut,diyakini dapat
mempercepat pengembangan industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing
global di tengah era digital saat ini yakni: 1)perbaikan alur aliran barang dan
material, 2) Mendesain ulang zona industry, 3)mengakomodasi standar-standar
keberlanjutan, 4) memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), 5)
membangun infrastruktur digital nasional, 6) menarik minat investasi asing, 7) peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM), 8) pembangunan ekosistem inovasi, 9) insentif untuk
investasi teknologi, 10) harmonisasi aturan dan kebijakan
Berikut
ini adalah beberapa perkembangan revolusi industri 4.0 yang mengalami akselerasi
selama pandemi COVID 19 : pembatasan
pertemuan fisik dan tergantikan melalui daring (dalam jaringan) ;perubaha kantor dari
bentuk bangunan fisik menjadi virtual office; banyaknya pengurangan tenaga
kerja manusia,tergantikan oleh otomatisasi robotik; aplikasi Digital Payment
makin berkembang,perkembangan Konsultasi Online (Telemedicine);
 kehadiran pandemi yang menerapkan kebijakan
untuk Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),telah
memaksa setiap orang untuk menjalani aktivitasnya dari rumah saja dengan
menggunakan teknologi seperti gadget; cara berpikir tenaga pendidik dan peserta
didik agar lebih kreatif dan inovatif.Di mana pengajar harus berusaha untuk
memilih aplikasi yang tepat untuk digunakan dalam menjalankan pembelajaran
digital. 
Tantangan
yang muncul akibat pandemi Covid-19, diiringi peluang-peluang yang dapat
dimanfaatkan para pelaku ekonomi dan pengambil kebijakan untuk berinovasi demi
memperbaiki ekonomi.
Tantangan
tersebut meliputi, pertama, ekonomi
global yang makin penuh ketidakpastian dengan fase krisis yang makin pendek.
Namun, hal ini menimbulkan peluang bagi pelaku ekonomi untuk bisa bertahan dan
berkembang bila selalu menjalankan strategi yang inovatif dan kreatif karena
tidak akan ada sesuatu yang stabil.
Kedua, sejumlah
sektor industri yang akan tumbuh dan mengarah pada digitalisasi. Hal ini
memunculkan peluang bagi beberapa sektor industri yang perlu menjaga
keberlangsungan bisnis dengan meningkatkan pemanfaatan Information and
Communication Technology (ICT). Jika tidak, sektor industri akan dilibas oleh
perusahaan lain yang lebih inovatif.
Ketiga, pandemi Covid-19
memunculkan tantangan permintaan yang rendah dan membutuhkan waktu cukup lama
untuk pulih. Hal ini memberi peluang potensi pasar yang masih besar. Maka itu,
pelaku ekonomi harus memanfaatkan peluang pasar domestik, terutama bagi kelas
menengah.
Keempat, pertumbuhan
ekonomi dinilai masih akan rendah. Namun, masih ada sektor-sektor yang
mempunyai prospek cukup baik sehingga ini bisa menjadi sasaran perusahaan ICT,
seperti sektor keuangan yang saat ini sedang berbenah diri untuk memperbesar
produk digital, dan perusahaan lain yang berlomba-lomba memanfaatkan peran
teknologi.
Kelima, pandemi yang
cukup lama telah mengubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi, berinvestasi
dan dalam perilaku hidup. Hal ini memberi peluang perilaku masyarakat beralih
ke arah digital akan makin besar sehingga perusahaan akan mengikuti kebutuhan
pasar.
Keenam, pertumbuhan
ekonomi masih akan rendah pada 2021, sedangkan 2022 diprediksi lebih rendah
dari 2021. Namun, hal ini membawa peluang masih ada sektor-sektor yang
mempunyai prospek baik.
Revolusi
industri 4.0. telah terjadi dan juga mengubah model bisnis dan pola kompetisi
tetapi juga merombak sistim ekonomi dan masyarakat serta membuat lingkungan
ekonomi baru dimana teknologi digital memiliki peran di dalamnya (Afenya
Millicent Selase, 2019).
Digitalisasi
dengan menggunakan teknologi digital dalam bentuk internet pada teknologi
informasi dan komunikasi merupakan salah satu bentuk revolusi 4.0 dan dapat
digunakan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Teknologi
ini meningkatkan konektivitas, interaksi manusia, mesin dan sumber daya
lainnya. Dunia bergerak cepat ke arah sistem ekonomi yang didasarkan pada
inovasi berkelanjutan dan luas yang sangat bergantung pada teknologi informasi
dan komunikasi, di mana telekomunikasi membentuk komponen yang tidak
terpisahkan untuk berinovasi.
Dengan
adanya revolusi industri 4.0 ini diharapkan bagi pelaku UMKM dan para pengajar
yang sudah mengalami krisis selama pandemi berlangsung dan saat ini diharapkan
bisa  melakukan apapun dari revolusi
industri ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena memang dengan
kita bisa melakukan hal – hal yang tepat di era sekarang, kita bisa mendapatkan
timbal baliknya sendiri.
Komentar
Posting Komentar